TSCoGSY6GUziTSriBSdoGSC8BA==

REI DIY Minta Kemudahan Perizinan dan Kepemilikan di Sektor Properti

REI DIY Minta Kemudahan Perizinan dan Kepemilikan di Sektor Properti
Pembukaan Musda XII REI DIY di Hotel Tentrem Yogyakarta, Rabu (23/10). --Dok Tribun Jogja

YOGYAKARTA, PEWARTA JOGJA Dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-XII yang diadakan oleh Dewan Pengurus Daerah Real Estat Indonesia (DPD REI) DIY di Hotel Tentrem Yogyakarta, sebanyak 101 perusahaan properti bergabung untuk membahas tema "Mempererat Sinergi untuk Memperkuat Peran Bisnis Properti dalam Peningkatan Perekonomian DIY."

Kegiatan ini diadakan dengan harapan terciptanya kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah dan pengembang, khususnya dalam hal perizinan dan kepemilikan properti.

Ketua DPD REI DIY, Ilham Muhammad Nur, mengungkapkan pentingnya dukungan dari berbagai pihak dalam sektor properti, khususnya terkait perizinan dan kepemilikan properti. Menurutnya, sektor properti berperan besar dalam kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD), terutama pada kategori rumah komersial yang menyumbang lebih dari 30 persen.

"Kalau ini benar-benar dijaga, negara ingin memanfaatkan pendapatan yang besar dari rumah komersial, kami mohon kebijakan. Di Jogja berbeda dengan daerah lain, anggotanya hanya 101, dan hampir sebagian besar pelaku rumah komersial," kata Ilham dilansir Tribun Jogja.

Ilham menegaskan bahwa sinergi antara REI dengan berbagai pihak, seperti pemerintah kabupaten/kota, kantor pajak, dan ATR/BPN, akan berdampak positif pada ekonomi daerah, bukan hanya menguntungkan REI saja.

"Kalau kita semua bersinergi bersama, REI dengan pemerintah kabupaten/kota, kantor pajak, ATR/BPN dan lainnya, maka yang diuntungkan bukan REI, tetapi negara (karena dapat menambah PAD)," tambahnya.

Ilham juga menjelaskan bahwa dalam dua tahun terakhir, pemerintah telah memberikan insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), yang sangat menguntungkan bagi anggota REI. Kebijakan ini memungkinkan harga properti menjadi lebih terjangkau karena negara menanggung PPN, sehingga daya beli masyarakat meningkat.

"Sehingga harga menjadi turun, kemudian daya beli meningkat karena bisa terserap oleh pasar," lanjut Ilham.

Sementara itu, Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyoroti kontribusi signifikan sektor properti terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Menurutnya, sektor properti menyumbang 14 persen dari PDB dan berkontribusi pada PAD sebesar 35-55 persen.

Kata dia, sektor properti juga dapat membuka peluang pekerjaan bagi 14-17 juta tenaga kerja, menunjukkan betapa pentingnya peran properti dalam pembangunan ekonomi.

"Rata-rata investasi properti setiap tahun di Indonesia sekitar Rp120-145 triliun. Tanpa disadari properti, REI, masyarakat properti memberikan pertumbuhan (ekonomi) minimal 0,5 persen," ungkap Joko.

Joko menambahkan, REI seharusnya dipandang sebagai mitra strategis oleh pemerintah dalam membangun ekonomi. Sebab, sektor properti didukung oleh sekitar 185 industri turunan seperti cat, kayu, kaca, dan besi, yang seluruhnya memberikan dampak ekonomi positif.

"Yang bergerak dulu mereka (industri turunan properti) ini, pabrik cat, kayu, baja ringan, besi, dan lain-lain. Dan kegiatan mereka ini lah yang menimbulkan titik ekonomi baru, menyerap tenaga kerja, memberikan daya beli karena ada distribusi pendapatan di sana. Semoga pemangku kebijakan dalam memberikan perizinan industri properti itu, ikan sepat ikan gabus, semakin cepat semakin bagus," ujarnya.


Sinergi REI dengan Pemda untuk pembangunan berkelanjutan

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda DIY, Kuncoro Cahyo Adi, turut menekankan peran penting REI dalam pembangunan perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Ia menyatakan bahwa sinergi antara REI dan pemerintah daerah sangat dibutuhkan dalam merancang kawasan yang ramah lingkungan serta memastikan infrastruktur dan fasilitas umum yang memadai.

“Dengan sinergi yang terjalin, tidak hanya membuat DIY sebagai daerah yang berkembang secara ekonomi, tetapi berkelanjutan, dari sisi sosial dan berkelanjutan,” ujar Kuncoro.

Musda ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pengembang properti, pemerintah, dan masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan bersama serta memperkuat ekonomi daerah.

pasang iklan banner 300x250 pewarta.co.id
pasang iklan banner 300x250 pewarta.co.id
***
Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2025, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.