Ilustrasi. Lampu sirine polisi. (Dok. Canva) |
SLEMAN, PEWARTA JOGJA - Kasus kejahatan jalanan atau yang biasa disebut klitih, yang mengakibatkan tiga korban luka di Jalan Wates, Gamping, Kabupaten Sleman, mendapat perhatian khusus dari pihak kepolisian setempat.
Polresta Sleman sampai membentuk tim khusus untuk membantu Polsek Gamping dalam penyelidikan kasus ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyisir rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian guna melacak keberadaan pelaku.
Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi, mengungkapkan, meski tidak terdapat CCTV di lokasi utama kejadian, pihaknya tetap melakukan penyisiran pada jalur yang diduga dilewati pelaku.
"CCTV di lokasi tidak ada. Tapi kami sedang sisir pada arah datangnya pelaku. Sebelumnya, kami sudah lakukan pengambilan beberapa titik," kata Kombes Pol Yuswanto Ardi, dikutip Tribun Jogja, pada Jumat (25/10/2024).
Kronologi kejadian
Berdasarkan informasi awal, pelaku klitih diduga mengendarai sepeda motor bersama seorang lainnya dan melakukan aksinya di dua lokasi berbeda di Jalan Wates, Gamping.
Korban pertama yang menjadi sasaran kejahatan berinisial JN, mengalami luka sobek di tangan kiri akibat sabetan senjata tajam. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 00.05 WIB di Jalan Wates kilometer 5,5.
Tak lama berselang, tepatnya pada pukul 00.15 WIB, dua korban lainnya, yaitu BY dan PG, juga menjadi sasaran di lokasi yang berjarak sekitar dua kilometer dari tempat kejadian pertama. BY dan PG menderita luka di punggung dan pundak akibat serangan yang sama.
Kapolresta Sleman menyampaikan bahwa dari hasil pemetaan lokasi dan analisis sementara, besar kemungkinan pelaku dari kedua insiden tersebut adalah orang yang sama, mengingat lokasi dan waktu kejadian yang hampir berdekatan.
"Jadi dugaan sementara karena hasil interview korban, yang bersangkutan merasa tidak memiliki masalah dengan orang lain. Untuk sementara dugaannya seperti itu (acak). Tapi akan lebih jelas jika pelaku sudah tertangkap," ujar Ardi.
Menurutnya, dugaan sementara menunjukkan bahwa pelaku melakukan aksinya secara acak. Berdasarkan keterangan para korban, mereka merasa tidak memiliki konflik dengan siapapun, sehingga motif pelaku masih menjadi tanda tanya.
Dalam upaya mengusut tuntas kasus ini, pihak kepolisian juga telah mengunjungi para korban untuk memantau kondisi mereka. Saat ini, ketiga korban berada dalam kondisi sadar dan sedang menjalani perawatan medis.
"Korban sampai saat ini kondisi sadar, dan sedang dilakukan perawatan," ungkap Kapolresta Sleman.
Selain mengumpulkan informasi dari korban, polisi juga memfokuskan pada pemetaan untuk mempersempit potensi terduga pelaku. Langkah ini diambil berdasarkan pengalaman sebelumnya, di mana polisi sempat menindak sejumlah orang yang kedapatan membawa senjata tajam saat nongkrong pada dini hari.
Polresta Sleman terus menggencarkan pencarian dan penyisiran di area sekitar lokasi kejadian, dengan harapan dapat mengungkap identitas pelaku dan mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang.