JOGJA UPDATE

Destinasi Wisata Stroberi di Kaki Rinjani Semakin Ramai Dikunjungi Jelang MotoGP Indonesia 2024

Destinasi Wisata Stroberi di Kaki Rinjani Semakin Ramai Dikunjungi Jelang MotoGP Indonesia 2024
Destinasi wisata petik stroberi di kaki Gunung Rinjani semakin ramai dikunjungi wisatawan jelang gelaran MotoGP Indonesia 2024. (Dok. ANTARA)

LOMBOK TIMUR, PEWARTA JOGJA - Desa Sembalun di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang berada di kaki Gunung Rinjani, semakin ramai dikunjungi wisatawan seiring persiapan ajang MotoGP Indonesia 2024.

Destinasi wisata yang terkenal dengan kebun stroberinya ini menarik perhatian wisatawan lokal, nasional, hingga mancanegara yang ingin merasakan pengalaman memetik buah stroberi langsung dari kebun.

Holkin, salah seorang petani stroberi di Lombok Timur, menjelaskan bahwa kebun stroberi di Sembalun tidak pernah sepi pengunjung dalam beberapa bulan terakhir.

"Dalam tiga bulan terakhir ini kebun-kebun stroberi wilayah Sembalun tak pernah sepi dari pengunjung atau tetap ramai," ujar Holkin, dilansir dari Antara, Selasa (23/9/2024).

Setiap hari, ratusan wisatawan datang menikmati pengalaman memetik dan mencicipi stroberi segar yang langsung bisa dinikmati di kebun. Peningkatan jumlah pengunjung ini pun memberikan dampak positif terhadap pendapatan para petani stroberi setempat.

Para pengunjung bisa menikmati wisata petik stroberi dengan harga tiket masuk Rp20.000 per orang, dan mendapatkan kesempatan untuk makan sepuasnya.

“Kebun stroberi ini selalu ramai pengunjung, terutama para wisatawan," tambahnya.

Namun, seiring dengan ramainya pengunjung, ada tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh para petani stroberi di Sembalun, seperti isu mengenai pengunjung yang membuang-buang buah stroberi.

Meski demikian, Holkin dan para petani lainnya tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan mengedukasi pengunjung terkait etika memetik buah di kebun.

Para petani di Sembalun kini menerapkan berbagai inovasi agar pengunjung merasa puas dengan pengalaman wisata di kebun stroberi. Salah satu strategi yang diterapkan adalah konsep jaminan seperti di marketplace, di mana pengunjung hanya membayar setelah memastikan ada stroberi yang siap dipetik.

"Kami ingin pengunjung merasa puas dan nyaman. Makanya, kami prioritaskan kepuasan mereka," jelas Holkin.

Harga stroberi di kebun Sembalun saat ini berkisar antara Rp50.000 hingga Rp80.000 per kilogram, harga yang dipengaruhi oleh tingginya permintaan pasar dan kondisi cuaca ekstrem yang sempat mempengaruhi produksi stroberi.

"Cuaca yang ekstrem membuat tanaman stroberi sulit beradaptasi, sehingga produksi sempat menurun," ungkapnya.

Meskipun destinasi wisata Sembalun memiliki potensi besar untuk terus berkembang, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diperhatikan, terutama terkait ketersediaan fasilitas umum.

Holkin berharap agar pemerintah daerah lebih aktif dalam mendukung pengembangan pariwisata di Sembalun, khususnya dalam penyediaan fasilitas seperti toilet dan mushola.

"Kami berharap pemerintah daerah dapat lebih memperhatikan pengembangan wisata di Sembalun, khususnya dalam hal penyediaan fasilitas umum," harapnya.

Selain daya tarik kebun stroberi, panorama alam Sembalun yang memukau juga menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan. Rina Kinanti, salah satu pengunjung yang rutin berlibur ke Sembalun, mengaku keindahan Sembalun selalu memikat.

"Sembalun itu indah. Liburan ke Sembalun tidak pernah membosankan," ujarnya.

Meski tidak sedang musim panen stroberi, Rina dan keluarganya kerap menghabiskan waktu untuk menikmati panorama alam Sembalun.

"Alhamdulillah saya bersama suami dan anak-anak sering berlibur ke Sembalun," tambahnya.

Dengan semua keindahan dan inovasi pelayanan yang ditawarkan, Sembalun terus menjadi destinasi wisata favorit yang menyuguhkan pengalaman unik dan memuaskan bagi para pengunjung yang ingin menikmati alam dan sensasi memetik stroberi di kaki Gunung Rinjani.